Kedelai merupakan salah satu
makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat seperti tahu dan tempe. Tapi
dibalik bentuknya yang kecil, kedelai menyimpan banyak manfaat bagi tubuh.
"Konsumsi kedelai merupakan
cara murah untuk hidup sehat,"
ujar Prof Dr Ir Made Astawan, MS selaku
dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dalam acara konferensi pers
Healthylicious 2 'Gaya Hidup Sehat dengan Kedelai-The Wonder of Soy' di Hotel
Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Prof Made menuturkan di dalam
kedelai terkandung 40 persen protein yang terdiri dari asam lemak esensial
dengan daya cerna yang sangat baik, 15 persen oligosakarida dan monosakarida,
15 persen serat, 20 persen lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak tak
jenuh dan 10 persen adalah bahan lainnya.
"Selain itu senyawa
fitokimia pada kedelai memiliki aktiviats biologis, salah satunya adalah isoflavon
yang tetap stabil pada suhu panas sehingga tidak berubah struktur oleh suhu
masak dan fermentasi," ujarnya.
Kandungan isoflavon di dalam
produk kedelai berbeda-beda, seperti di dalam tahu mengandung isoflavon sebanyak
30 mg/100 gram, di dalam tempe mengandung isoflavon sebanyak 50 mg/100 gram
sedangkan di dalam susu kedelai mengandung isoflavon sebanyak 10 mg/100 gram.
Di Asia konsumsinya bervariasi
antara 30-200 mg/hari dan paling tinggi dikonsumsi oleh masyrakat Jepang yaitu
200 mg/hari, sedangkan anjuran asupannya sebesar 50-90 mg/hari. Tapi tidak ada
efek yang timbul jika dikonsumsi berlebih misalnya lebih dari 200 mg/ hari.
"Konsumsi kedelai yang
tinggi di Jepang membuat angka penyakit di sana lebih rendah dibandingkan
dengan Amerika, dan apapun jenis olahan dari kedelai ini tetap bisa
membantu," tutur Prof Made.
Manfaat lain dari kedelai bagi tubuh manusia juga bermacam-macam
yaitu:
- FDA Amerika Serikat menuturkan bahwa setiap konsumsi 25 gram kedelai bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
- Isoflavon yang terkandung di dalam kedelai bisa berguna untuk terapi hormonal karena isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen.
- Konsumsi kedelai secara rutin bisa mengurangi kadar kolesterol total sebesar 9,3 persen.
- Kandungan kalsium, protein dan isoflavon yang terkandung di dalam kedelai berkontribusi terhadap kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis dengan meningkatkan kerapatan massa tulang sebesar 5 persen.
- Studi di Amerika dan Jepang mendapatkan konsumsi 45 gram tepung kedelai bisa mengurangi gejala menopause seperti hot flashes sebesar 40 persen.
- Kedelai mengandung indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga bisa menjaga nilai kadar gula darah tetap stabil serta mempertahankan rasa lapar lebih lama.
- Konsumsi kedelai secara rutin bisa membantu mengurangi risiko kanker paudara dan kanker prostat.
"Kedelai merupakan makanan
sehat kalau dikonsumsi secara rutin karena kedelai adalah pangan fungsional,
selain itu pangan fungsional umumnya asupannya tidak dibatasi," ujar Prof
Made.
Jadi jika ingin memiliki tubuh yang sehat dan
mengurangi risiko beberapa penyakit, tak ada salahnya untuk mengonsumsi kedelai
secara rutin baik dalam bentuk tahu, tempe, susu atau produk kedelai lainnya.
No comments:
Post a Comment